![]() |
Sampul |
“Bangsa Yunani dan Romawi bergerak bersama-sama, berdiri bersisian sementara bumi berguncang di sekeliling mereka.” (hal. 444)
Pernyataan di atas menjelaskan betapa serunya novel pamungkas ini. Aku ingat ketika pertama kali membeli The Lost Hero sekitar dua tahun lalu. Serial ini membuatku langsung jatuh cinta dengan genre fantasi.
Untuk penutup serial, buku ini menjadi biasa mengingat pada buku-buku sebelumnya ketujuh demigod terlihat bersusah payah untuk menuntaskan misi. Aku tidak akan menyalahkan siapa pun, apalagi om Rick. Aku tahu memang sudah seharusnya segala yang berada di akhir akan menjadi penutup yang indah. Apalagi kisah yang notabene ditujukan bagi remaja tanggung yang sedang membutuhkan petuah-petuah kehidupan untuk tidak salah jalur.
![]() |
Nico di Angelo |
Dan tentang dewa-dewi yang membantu ketujuh demigod di Akropolis, itu bagian yang tak boleh dilewatkan! Semua bersatu melawan para raksasa dan Ibu Bumi Gaea yang tengah terbangun. Darah Olympus benar-benar telah tumpah.
Ini menarik karena aku suka dengan perubahan-perubahan. Aku tidak sempat memikirkan hal-hal di atas. Aku membaca karena aku membutuhkan informasi dari buku. Dan aku memang mendapatkan banyak informasi tentang dewa-dewi Yunani dan Romawi serta kisah masing-masing dari mereka. Juga Hercules dan Achilles; Pobos dan Deimos yang terdapat di dalamnya.
![]() |
The Colosseum |
“Aku tahu. Perasaan tidak bisa direncanakan. Sama seperti Percy, juga masa depanmu—kau tidak bisa mengontrol semuanya. Hal-hal yang tak diinginkan memang mungkin terjadi. Kau harus menerimanya. Biarkan dirimu merasa takut karenanya. Percayalah bahwa pada akhirnya, semua akan baik-baik saja.” —Piper (hal.211)
Seri sebelumnya: The House of Hades (The Heroes of Olympus #4)